Friday, November 9, 2012

Dahi Hitam


"assalamu'alaikum, ustadz", sapaku terhadap salah seorang sahabat lama sudah tak bersua, saya sengaja memanggilnya ustadz karena dia adalah memang lebih duluan belajar Islam daripada saya, dan ilmunya pun lebih banyak.
"wa'alaikumsalam, Fahmi. apa kabar lama sekali sudah tak jumpa?" basa-basi pertemuan seperti pada umumnya teman yang lama tak berjumpa, maklumlah kita beda universitas dan beda latar belakang pendidikan. dia lulusan salah satu pesantren besar di Indonesia dan kini juga melanjutkan kuliahnya di bidang keagamaan juga.

"ente dari umrah ya? atau naik haji?. kenapa tak ngajak-ngajak ane?" dia bertanya dengan semangat.

"maksud ente apaan? ane gak kemana-mana" tanyaku dengan muka bingung.
"itu dahi ente dah menghitam, pasti habis dari mekkah kan?. dah jadi ustadz sekarang!"
Gubrakk...

setidaknya sudah beberapa kali orang-orang di sekitarku menanyakan perubahan ini. "kok dahinya menghitam?" dan pertanyaan lain yang serupa.

saya sendiri sebenarnya juga bingung, tanda hitam di dahi itu muncul dengan sendirinya, entah kapan mulainya. kalau ini menjadi tanda ketaqwaan padanya itu berarti bisa menjadi tanda kebaikan, tapi yang saya takuti adalah jika itu dapat membuat rasa riya', pamer, dan sok sholih dan alim muncul. yang dengan itu tertutuplah keberkahan dan tertutuplah pintu masuknya ilmu. maka tak bergunalah 'tanda hitam' di dahi itu.

Ya Allah lindungilah kami dari sifat riya', sombong, dan lindungilah pula kami dari perasaan menganggap sesuatu besar menurut kami, padahal itu sesuatu sangat kecil di hadapan-Mu.

0 komentar:

Post a Comment