Friday, February 7, 2014

Menanam DNA Tahajud

"Allahu akbar... allahu akbar" adzan subuh berkumandang, dan tepat saat itu ane terbangun.
"Astaghfirullah, bangun telat, tahajud hari ini terlewat" #tepokjidat

Proses penanaman DNA tahajud sebagai sebuah hal yang harus ada dan tak boleh terlewat setiap hari, di bulan ini akhirnya bolong sekali. Mujahadah untuk tahajud setiap hari ada celanya. Duh rasanya jadi gak enak. Sebulan ini memang ane sengajakan untuk menambah penanaman DNA kebaikan lewat rangkaian amalan tasawuf yang dirutinkan. Setelah adzkar shabah, tilawah satu juz setelah subuh, dan tilawah satu juz ba'da maghrib berhasil dirutinkan tanpa bolong sudah terlaksana dan terutinkan. Menanam DNA tahajud dalam diri ternyata tidak semudah yang lainnya. Setiap hari gak boleh enggak harus bangun satu jam sebelum adzan subuh berkumandang. Awalnya berat banget sih, sampai untuk jaga-jaga gak terbangun, ane pasang alarm dengan jeda setiap 30 menit, mulai dari jam tiga, setangah 4, dan jam 4. sekarang gmana? alhamdulillah, karena kebaikan dari Allah swt,  Allah beri kemudahan untuk bangun dan sadar dengan sepenuhnya satu jam sebelum adzan subuh berkumandang setiap harinya. 

Jaga Niat
Setelah terutinkan, perkara lain yang cukup menjadi tantangan adalah menjaga niat. Menjaga niat agar tak tercampur dengan riya' maupun niat selain karena Allah. Termasuk saya juga khawatir ada bibit riya' dalam tulisan ini. Setan itu kan konsisten banget nggoda manusia, semakin canggih setan nggoda manusia, sampai kadang manusia tidak sadar bahwa dia sedang dalam pengaruh bisikan setan.
a'udzu bi-llahi min asy-syaithani ar-rajim
a'udzu bi-kalimati Allah tammati min syarri ma khalaq.
allahumma hafidzniy min an-niyatu as-sayi'ah wa hafidzniy min riya' fi al-'ibadah.

0 komentar:

Post a Comment