Monday, November 17, 2014

Qurban

Takbir sudah bersahutan, menembus jalanan dan lalu lalang penduduk jogjakarta yang hendak kembali ke rumah peraduan, menyiapkan sambutan pada tamu agung tahunan bernama Idul Adha. Selepas magrib motor yang saya tunggangi masih menembus hamparan kabut yang tak mampu tertembus lampu sepeda motor. Putaran perlahan roda dan suara mesin motor yang mulai meraung menjadi pertanda kami sudah memasuki daerah berbukit terjal. Kawasan bukit Menoreh sebelah selatan, tepatnya di daerah Gunung kelir, Giri mulyo menjadi tujuan rombongan iring-iringan motor kami.

Desa kecil yang menjadi laboratorium dakwah kami selama lima tahun terakhir. Sebuah desa yang mayoritas penduduknya 70 persen lebih beragama budha. saya sudah mulai ikut dan berkomunikasi dengan penduduk sekitar. dari tahun ke tahun alhamdulillah banyak yang mengikrarkan diri mengakui Allah rabb yang patut di sembah, nabi Muhammad pembawa risalah, dan Islam sebagai din yang harus dijalankan. dari kerjasama antara ma'had Aly, LPI, dan AMCF banyak program yang bisa dijalankan di desa ini.

Tak sekedar Qurban Tahunan
Setiap tahunnya LPI dapat program Masru' udhiyyah (Qurban Project) sebagai salah satu bentuk donasi dan pengikat persaudaraan iman dengan masyarakat muslim di desa tersebut. Saya ikut project ini sudah dari tahun 2009, jadi udah lima tahun mengenal daerah ini. Beberapa penduduk sudah kenal lumayan dekat, meski hanya setahun sekali bertemu. Kehadiran kami selalu ditunggu setiap tahunnya.. *#tsaah :p*

Dari tahun ke tahun program yang ada terus berkembang, ditahun awal saya ikut program ini, pemotongan hewan kurban menjadi satu-satunya acara, karena dulu memang bingung mau ngadain acara apa lagi, karena penduduknya memang terbatas. Nah ! Tahun ini terasa berbeda.. karena anak-anak sudah lumayan besar dan bisa diajak main-main.. ada acara tambahan yang bisa dilakukan. Ba'da shalat isya' anak-anak sudah siap dengan obor masing-masing untuk takbir keliling kampung. *lho kan kampungnya banyak budha-nya?*. Justru dengan adanya takbir keliling, bisa dijadikan sarana syiar.

 Tabligh Akbar Malam takbir
Sementara itu bapak-bapak dan ibu-ibu sudah berkumpul untuk tabligh akbar dengan penceramahnya adalah aku sendiri. Sudah langganan tiga tahun berturut-turut selalu jadi penceramah tabligh akbar di desa ini. Alhamdulillah ceramahnya lancar dan diikuti dengan tanya jawab. pertanyaannya unik-unik dan menyangkut perkara yang sangat teknis. Alhamdulillah Allah berikan kemudahan untuk menjawab.

Semuanya berjalan lancar, mudah-mudahan bisa menjadi amal baik dan kembali menjadi sebagai ilmu yang bermanfaat.

*telat posting

0 komentar:

Post a Comment