Tuesday, December 3, 2013

al-Amin organisasi Syiah?

Ini tulisan bahan diskusi di group al-amin (angkatan muda muslim nusantara), salah satu organisasi pemuda alawiyyin (Sayyid-Syarifah) di jogja, ane posting disini juga, sekalian klarifikasi..
Bismillah, biar agak rame dikit, saya buka diskusi disini ya!
ini berkaitan dengan al-amin, siang tadi seperti biasa setiap bulan saya belanja buku baru, entah itu buku komik, novel, sampe filsafat. Nah sampailah pada sebuah rak, ane nemu buku judulnya "mengenal dan mewaspadai penyimpangan Syiah di Indonesia" terbitan MUI. ane baca skimming aja, karena buku-buku ttng syiah di rak buku ane sudah cukup banyak, baik dari sudut pandang ahlussunah, syiah, maupun orientalis. pikir ane isinya juga gak jauh-jauh beda. Nah sampailah pada bab "poros persebaran syiah di indonesia", ane mulai baca dengan perhatian banyak di bagian "poros Yogyakarta". di situ di sebutkan "Yayasan Rausyan Fikr". kalau disebut yayasan rausyan fikr, ane dah gak kaget sih, kalau disitu dituduh sebagai basis syiah yogyakarta, karena memang banyak mengkaji filsafat beberapa tokoh syiah seperti mulla Sadra, al-Muthahari, at-tabataba'i, dll. Tapi syiah atau tidak itu kembali ke personal masing-masing.
Nah, sampailah pada kalimat setelah pembahasan rasusyan fikr, disebutlah organisasi lain yang disebut sebagai poros syiah. tak lain dan tak bukan adalah "alamin". kurang lebih kalimatnya begini:
"Di Yogya juga terdapat organisasi Syiah yang dimotori oleh kelompok muda Alawiyin yang tergabung dalam perkumpulan Al-amin, dan sudah melangkah lebih jauh. Meskipun sebagian anggota al-Amin keberatan disebut organisasi Syiah. Kelompok al-Amin ini berawal dari ajang silaturahim perkumpulan sayyid dan syarifah perantau dari berbagai daerah di tanah air yang menuntuk ilmu di Yogyakarta, dan cukup solid mengelola organisasinya." 
( Nopicture=hoax, gambar udah ane lampirin)

Jujur ye ane ngakak sekaligus gak terima baca kalimat itu. selama ane di al-Amin dari tahun 2008, gak pernah tuh ada diskusi tentang syiah, apalagi ngajari tentang syiah. Ane malah belajar syiah malah di luar al-Amin. kalaupun ada yang berpaham syiah di al-Amin, itu wilayah personal bukan wilayah keorganisasian. Kegiatan al-Amin yang agak serius menurut ane ya, maulidurrasul, pembacaan ratib, sama pengajan rutin. hanya itu saja... selebihnya kegiatan kultural. Pun kalau belajar berorganisasi secara profesional, al-Amin juga bukan tempat yang cukup cocok (setidaknya menurut ane sih), makanya pas masih jadi mahasiswa ane milih ngembangin diri di organisasi lain.
kalau dengan ikut al-Amin ane dicap sebagai orang syiah, ane jelas ga terima. ah tapi kalau dicap apapun kembalinya kan ke diri masing-masing, apakah melakukan demikian atau tidak. yang jelas ane secara sadar masih ahlussunnah waljamaah, Insyallah sampai kapanpun. Tapi susahnya kalau dicap sebagai syiah, bicara jujur dianggap taqiyah.. #ahsudahlah..

Hayuk berdiskusi, mungkin ada yang mau berpendapat. tapi jangan emosional ye, tetep pake kepala dingin dan keluhuran akhlak, ini isunya agak sensitif. Syukran Jazilan.

0 komentar:

Post a Comment