Ini tulisan bahan diskusi di group al-amin (angkatan muda muslim nusantara), salah satu organisasi pemuda alawiyyin (Sayyid-Syarifah) di jogja, ane posting disini juga, sekalian klarifikasi..
Bismillah, biar agak rame dikit, saya buka diskusi disini ya!
ini berkaitan dengan al-amin, siang tadi seperti biasa setiap bulan
saya belanja buku baru, entah itu buku komik, novel, sampe filsafat. Nah
sampailah pada sebuah rak, ane nemu buku judulnya "mengenal dan
mewaspadai penyimpangan Syiah di Indonesia" terbitan MUI. ane baca
skimming aja, karena buku-buku ttng syiah di rak buku ane sudah cukup
banyak, baik dari sudut pandang ahlussunah, syiah, maupun orientalis.
pikir ane isinya juga gak jauh-jauh beda. Nah sampailah pada bab "poros
persebaran syiah di indonesia", ane mulai baca dengan perhatian banyak
di bagian "poros Yogyakarta". di situ di sebutkan "Yayasan Rausyan
Fikr". kalau disebut yayasan rausyan fikr, ane dah gak kaget sih, kalau
disitu dituduh sebagai basis syiah yogyakarta,
karena memang banyak mengkaji filsafat beberapa tokoh syiah seperti
mulla Sadra, al-Muthahari, at-tabataba'i, dll. Tapi syiah atau tidak itu
kembali ke personal masing-masing.
Nah, sampailah pada kalimat
setelah pembahasan rasusyan fikr, disebutlah organisasi lain yang
disebut sebagai poros syiah. tak lain dan tak bukan adalah "alamin".
kurang lebih kalimatnya begini:
"Di Yogya juga terdapat
organisasi Syiah yang dimotori oleh kelompok muda Alawiyin yang
tergabung dalam perkumpulan Al-amin, dan sudah melangkah lebih jauh.
Meskipun sebagian anggota al-Amin keberatan disebut organisasi Syiah.
Kelompok al-Amin ini berawal dari ajang silaturahim perkumpulan sayyid
dan syarifah perantau dari berbagai daerah di tanah air yang menuntuk
ilmu di Yogyakarta, dan cukup solid mengelola organisasinya."
(
Nopicture=hoax, gambar udah ane lampirin)
Jujur ye ane ngakak
sekaligus gak terima baca kalimat itu. selama ane di al-Amin dari tahun
2008, gak pernah tuh ada diskusi tentang syiah, apalagi ngajari tentang
syiah. Ane malah belajar syiah malah di luar al-Amin. kalaupun ada yang
berpaham syiah di al-Amin, itu wilayah personal bukan wilayah
keorganisasian. Kegiatan al-Amin yang agak serius menurut ane ya,
maulidurrasul, pembacaan ratib, sama pengajan rutin. hanya itu saja...
selebihnya kegiatan kultural. Pun kalau belajar berorganisasi secara
profesional, al-Amin juga bukan tempat yang cukup cocok (setidaknya
menurut ane sih), makanya pas masih jadi mahasiswa ane milih ngembangin
diri di organisasi lain.
kalau dengan ikut al-Amin ane dicap sebagai orang syiah, ane jelas ga terima. ah tapi kalau dicap apapun kembalinya kan ke diri masing-masing, apakah melakukan demikian atau tidak. yang jelas ane secara sadar masih ahlussunnah waljamaah, Insyallah sampai kapanpun. Tapi susahnya kalau dicap sebagai syiah, bicara jujur dianggap taqiyah.. #ahsudahlah..
Hayuk berdiskusi, mungkin ada yang mau
berpendapat. tapi jangan emosional ye, tetep pake kepala dingin dan
keluhuran akhlak, ini isunya agak sensitif. Syukran Jazilan.
0 komentar:
Post a Comment