Saturday, January 22, 2011

Nuansa Betawi di Sekatenan Jogja


Tradisi sekaten di YogYakarta memang selalu menjadi ajang bagi warga jogja dan wisatawan. banyak diantara warga jogja tidak mau ketinggalan momen ini untuk meraih rezeki dadakan dari diadakannya tradisi ini.

Pasar malam yang diadakan sejak tanggal satu penanggalan satu suro, juga menarik orang-orang dari luar jogja untuk mengais rejeki. salah satunya adalah sebut saja mamat, warga yang datang jauh-jauh dari jakarta timur ini mengadu nasibnya dengan menjual kerak telor di pasar malam sekaten di alun-alun utara keraton ngayogyakarta hadiningrat. mamat tidak sendirian, ia bersama 4 orang temannya datang bersama-sama jogja.

Dia rela meninggalkan istrinya dan anaknya yang baru berumur dua tahun untuk berdagang kerak telor di sekatenan. mamat berangkat ke jogja menggunakan kereta dengan membawa pikulan dagangannya yang dia bonkar, sehingga bisa ringkas saat dibawa menggunakan kereta. dia dan kawan-kawannya sudah terbiasa berjualan dari satu pasar malam ke pasar malam yang lainnya.

Kerak telor buatannya ia jual sepuluh ribu satu porsi. dia mengatakan warga jogja ternyata banyak tertarik juga dengan kerak telor, mungkin karena selama ini memang belum ada yang jualan di jogja. mamat bersama teman-temannya berjualan tepat di jalan utama, gerbang utama keraton jogja.

rencananya mamat akan berjualan sampai berakhirnya acara sekatenan, yakni tanggal 16 suro dalam penanggalan kalender jawa. hadirnya nuansa budaya selain jawa dalam kuliner ini semakin menambah meriahnya tradisi sekatenan. Ini membuktikan bahwa jogja adalah tempat yang sangat toleran dengan budaya yang lain, prinsip multikultural yang khas dari jogja memang sangat relevan dengan banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia.

bagi anda yang ingin merasakan makanan khas betawi ini, bisa datang langsung ke acara sekatenan di alun-alun utara keraton ngayogyakarta hadiningrat.

2 comments: