Sunday, March 17, 2013

Masuk Surga

Orang yang masuk surga bukanlah hanya orang yang kaya dan sukses dalam materi di dunia. dalam teologi kristen dan katholik orang yang kaya dan sukses di dunia mereka akan mendapatkannya pula ketika sudah meninggal dan berada di akhirat kelak. namun bagaimana kalau orang miskin yang beragama katholik dan kristen?? aah... betapa beruntungnya orang kaya dan betapa melaratnya orang miskin di dunia dan akhirat.. mungkin dari hal inilah socialisme dimunculkan untuk mendobrak kejumudan dan ketidak adilan ini, semuanya harus setara dan dikelola penuh oleh negara. semuanya harus seragam tak boleh ada perbedaan. yang menolak dipenggal kepalanya, digantung, atau diasingkan...

lalu bagaimana dengan agama yang saya peluk?? apakah menunjukkan hal demikian juga. kalau iya, mungkin saya  akan murtad... #haha

Namun syukur alhamdulillah segala pujian kepada Allah rabb semesta alam yang rahmatnya dapat dinikmati setiap yang ada di langit dan bumi. hanya orang yang merugi saja, yang tak mau bersyukur dan melihat betapa sayangnya Allah kepada hambanya..

dalam Islam mau orang yang miskin maupun yang kaya semua dapat masuk syurga (jannah) dengan jalur yang berbeda. orang yang miskin bisa masuk surga karena kemiskinannya, pun orang kaya dapat masuk surga dengan kekayaannya, dengan syarat keadaan apa yang ada dalam dirinya dalam keadaan pentauhidan, peribadatan, dan kepasrahan kepada Allah sang Khaliq.

orang kaya dengan hartanya dia menyalurkan dalam peribadatan dan bukan dalam menghinakan hamba Allah yang lain, akan mendapatkan balasan surga di akhirat kelak. orang miskin yang dengan kemiskinannya dia menikmati sebagai hamba yang zuhud, tidak mengemis dan menghambakan harta dunia. dan menjadikan keadaannya sebagai bagian dari ujian peribadatan kepada Allah, pun akan mendapat balasan surga...

setiap orang punya cara untuk masuk surga... meraka memantaskan dirinya untuk mendapatkan jannahnya. teringat salah seorang sahabat nabi yang berdoa untuk menjadi syahid dengan kedua tangannya terputus. ketika ditanya, "kenapa engkau berdoa demikian?" "aku berdoa demikian, agar ketika aku menghadap Allah di akhirat kelak, aku punya bukti bahwa aku telah berjuang di jalan Allah untuk menegakan din al-Islam". dan sahabat itupun syahid dalam keadaan seperti yang dia harapkan dalam doanya..

OK.. mari tanyakan pada diri kita sendiri... apa yang bisa kita jadikan bukti ketika menghadap Allah di akhirat kelak yang akan memantaskan kita memasuki jannah-Nya??

Ya dzal jalali wak ikram amitna 'ala din al-Islam. Ya Rabb, amitna 'ala syahadati fi sabilik.

0 komentar:

Post a Comment