Wednesday, October 16, 2013

Idul Adha dari tahun ke tahun

Tahun ini merayakan idul adha bersama warga gunung kelir, kulon progo. salah satu desa yang dibina LPI, AMCF, dan Ma'had Ali sejak tahun 2007. Desa yang mayoritasnya masih beragama Budha, keluarga muslim hanya ada 10-20 persen saja. Alhamdulillah dari pendampingan yang kita lakukan, setiap tahun ada warga yang diberikan hidayah oleh Allah swt untuk memeluk agama Islam. bentuk pendampingan kita lakukan beragam, mulai dari pembangunan infrastruktur masjid, pengiriman dai tahunan, pengiriman hewan kurban, dan bakti sosial lainnya. Alhamdulillah satu masjid dengan dua lantai sudah berdiri kokoh di sana. Berkat bantuan ahlul khair yang mendonasikan hartanya untuk membangun masjid. ada program dai tahunan dengan tinggalnya salh seorang dai binaan Ma'had Ali yang mau tinggal di sana, kita mencarikan donasi untuk bantuan pendukung aktivitas dakwah di sana.

untuk saya sendiri, ini adalah tahun ke 5 kali menyalurkan hewan kurban di sana. tahun ini kita menyalurkan satu sapi dan sebelas ekor kambing dari hasil mengumpulkan donasi dari relasi yang bisa kita jangkau. Misi kami menyalurkan ke tempat tersebut, selain menyampaikan amanah shohoiul kurban adalah menguatkan ikatan keimanan warga muslim di sana. kita berharap, walaupun keadaan mereka sebagai minoritas di sana, sejatinya mereka tetap sadar dan terhubung bahwa mereka bersaudara dan terhubung dengan saudara-saudara muslim di luar daerah mereka sendiri.

Selepas kegiatan, tiba-tiba merenungi sejenak perjalanan moment idul adha beberapa tahun ke belakang. satu kesimpulan bisa saya tarik, "selama delapan tahun ke belakang, bisa dikatakan saya gak pernah merayakan idul adha di rumah sendiri". #hmmm.. 5 tahun di jogja idul adha selalu di habiskan di jogja dan sekitarnya. 3 tahun di SMA, juga bernasib sama, Idul adha dihabiskan untuk kegiatan sosial di ROHIS SMA. 

adakah hikmah yang bisa didapatkan? 
Pengalaman berbagi di masing-masing tingkat kedewasaan yang berbeda. Pengalaman bakti sosial yang dirasakan saat ini tentu berbeda dengan saat awal-awal kelas satu SMA, meski tahapan yang dilaluinya hampir sama. Orang tua juga tak pernah protes dengan ketidakpulangan saya ke rumah. Tahun ini saya jelaskan, semuanya dari awal, jadi meskipun hari raya telah tiba dengan saya tidak menghubungi ibu di rumah, ibu juga tak akan khawatir. karena ibu percaya yang saya lakukan adalah bagian dari kebaikan. Tega bener gak ngubungin ibu di hari raya? Di daerah gunung kelir Kulon Progo tidak ada sinya HP, pun kalau ada juga hilang..ada..dan hilang kembali.

Dari kegiatan idul adha yang dilalui mesti ada pengalaman spiritual yang bisa dirasakan, namun untuk menuliskannya mungkin tidak akan bisa sepresisi dengan yang dirasakan. Masing-masing orang punya hikmah dan pengalaman sendiri-sendiri. Semoga pengalaman tersebut menambah keimanan dan semakin mendekatkan diri pada Allah karena sejatinya Qurban itu adalah pendekatan diri kepada Allah sekaligus pendekatan diri pada manusia.

0 komentar:

Post a Comment