Friday, August 8, 2014

50 Hari Keliling Kebun Tebu

Ini project besar pertama setelah wisuda, setelah resmi bergabung dengan capung. hal yang pertama terbayang dari project ini adalah meninggalkan jogja dan rumah dalam waktu yang lama. dan memang benar sampai hari ini aku belum pernah pulang lagi ke rumah. kedua, terbayang menelusuri daerah baru yang belum pernah dijelajah, melihat kenyataan salah satu industri perkebunan nusantara. berkunjung ke satu kota ke kota yang lain, masuk ke petak kebun satu ke petak kebun yang lain.

Persiapan
Nilai project ini memang besar, bahkan jadi project terbesar dari sisi nilai, luasan, dan waktu pengerjaan. Pun persiapannya juga tak sederhana. Jarak waktu pengumuman pemenang tender dan waktu pengerjaan project sebenarnya tidak rasional, setidaknya menurut kami. Satu minggu persiapan alat, tanpa survei lapangan, tanpa tau kondisi tempat untuk mendaratkan dan menaikan pesawat.

Seminggu tes flight pesawat berhasil dengan baik, meski ada kejadian crash sekali. pelajaran yang berharga untuk ngasih label kabel servo sayap.

50 Hari + 8 Mojokerto+Kediri+Blitar
Perjalanan semalam jogja-mojokerto mengawali semuanya. Kerja hampir 24 jam, bahkan mimpi pun masih terbawa suasane kebun tebu. Pesawat, logistik yang ditenteng kemana-mana setiap hari, logistik makanan, dan semua hal semuanya menjadi bagian yang melekat di pikiran masing-masing.

Untungnya dari seluruh kru yang ikut ke lapangan, semuanya bisa cair dan gak kebawa emosi dengan tekanan kerjaan yang cukup tinggi. Konflik nyaris tidak terjadi, yang terjadi hanyalah riak-riak kecil yang habis ketika tawa sudah hadir.

Menyebrang Disiplin Ilmu

Sejak di GC dan berkecimpung di dunia kelompok studi, secara tidak langsung maupun langsung sudah sering untuk meminjam disiplin ilmu lain, atau lebih tepat, membajaknya untuk menguatkan tulisan dan pendapat. banyak tulisan baik ilmiah maupun opini yang menyeberang ke berbagai disiplin ilmu. seru aja sih mempelajari banyak hal, meski yang dipelajari hanya konsep sederhananya dan lebih banyak praktek bagaimana ilmu itu dipakai untuk tulisan dan pendapat.

Nah, di project kali ini hal yang sama terjadi... awalnya kita memanggil freelancer mahasiswa geografi untuk menjadi tim mosaicking gambar yang sudah diambil dengan UAV. seminggu berjalan, kerjaan mereka tidak beres. #huft. GPS salah inject, yang berakibat mosaicking ngasal. #waa.. padahal kita butuhnya cepet dan harus jadi..

mereka akhirnya dipulangkan, saatnya diambil alih sendiri. ternyata ga susah-susah amat untuk praktis menggunakan software mosaicking foto untuk keperluan orthopoho. satu lagi juga harus belajar sambil bekerja dengan software geoprocessing. semuanya otodidak dan modal prof google.

dan dari itu semua Agisoft dan ArcGIS menjadi barang yang tidak lagi menakutkan.

50 hari + 8 menjadi bagian dari perjalanan menemukan hal baru dan tentunya saudara baru.

0 komentar:

Post a Comment