Wednesday, October 28, 2015

Semut dan Jejak Cinta



Kenapa semut bisa berjalan dengan jalur panjang dari tempat dia mengambil makanan untuk dia bawa ke sarangnya yang cukup jauh jika dibandingkan ukurannya? Karena mereka saling terhubung satu sama lain, mereka memiliki feromon yang mereka keluarkan sebagai jembatan rasa antara satu semut dengan semut yang lain.

Pun begitu halnya dengan manusia, bagi mereka yang memiliki jembatan rasa dengan frekuensi yang sama, mereka akan dengan mudah mengenali dan menjalin hubungan personal yang cukup mudah, meski baru sebentar bertemu. Mereka yang terbiasa dan membangun jembatan rasa dengan anak kecil, menjadi lebih mudah ketika harus menaklukan anak kecil lain waktu dan tempat, pun baru kenal sekali. Jembatan rasa inilah yang akan memudahkan membuat jejak cinta pada anak-anak, jika tak jumpa beberapa lama, dia akan mudah dipanggil ulang sehingga jembatan rasa itu terbangun kembali.

Pun dalam perkara jodoh, pada dasarnya dua jiwa itu sudah ditakdirkan oleh Allah swt akan saling bertemu. Allah karuniakan rasa ketertarikan di antara keduanya, hingga mereka menjemput takdirnya untuk menyatu dalam sebuah bangunan berupa rumah tangga. 

Yang menjadi soal bagi masing-masingnya adalah bagaimana menjemput dan mengidentifikasi apakah jembatan rasa yang hendak dibangun itu layak untuk ditinggali jejak cinta, jejak yang akan membuatnya berjuang untuk berpayah di dalamnya. Benarkah orang yang dijumpa itu benar akan sama-sama membuat jembatan rasa, atau hanya sekedar jembatan dari satu arah saja, yang pasti berujung pada jejak kesedihan dan kerisauan.

soal jembatan rasa dan jejak cinta inilah yang kadang membingungkan, makanya Nabi mengajarkan pada sahabatnya dan ummatnya untuk melibatkan Allah dalam membangun jembatan rasa dan jejak cinta sebenarnya. Ukuran baik dan tepat dalam pandangan manusia belum tentu sama dengan ukuran baik dalam ukuran Allah, maka perlibatan Allah untuk beri petunjuk dan ilham dalam melangkah. Lalu bagaimana jika rasa sudah hadir? jika rasa itu kecenderungannya pada nafsu dan menjauhkan diri dari ketakwaan, simpanlah itu sampai saat tepat.

Jangan buat risau aku coba
buat kau tersenyum semula
tak seberapa cukup untuk semua
aku masih perlu masa
selesaikan segalanya untukmu


Yogyakarta, 28 10 15

0 komentar:

Post a Comment