Friday, January 26, 2018

REALITAS BUATAN



Dua pekan lalu saat diskusi agak berat dengan tema al-Waqi'iyyah al-Mashna'iyyah atau realitas buatan yang meliputi keadaan negeri ini. Keadaan ini menjadikan kita kesulitan membedakan mana yang betul betul benar dan mana yang betul betul salah. Dalam diskusi itu banyak informasi di balik layar yang "owalah... Jebule asline ngene". Realitas buatan yang coba dihadirkan ini dirancang sedemikian rupa untuk menghadirkan kesan bahwa hal itu benar-benar terjadi. Realitas buatan yang semu ini pada akhirnya berakhir dengan kehancuran, karena semuanya dibangun penuh dengan kosmetik yang bisa luntur kala hujan besar mengguyur. 
Dari diskusi berat itu, kemudian berpindah ke diskusi ringan awer-awer membahas selebgram, yang tema obrolannya ga jauh dari tema "realitas buatan" yang sebelumnya didiskusikan. Selebgram hari ini juga penuh dengan usaha membuat realitas buatan, salahsatunya adalah soal foto yang diproduksinya. Di balik foto-foto bagus para selebgram yg good looking itu ada usaha ekstra. Untuk satu foto saja ada keriweuhan tim fotografer yang sengaja disiapkan. 
Menurut pengalaman salah satu rekan, dia pernah bertemu dengan salah satu selebgram yang mau ambil gambar di Gumuk Pasir Jogja. Apa yang dia bawa untuk take foto di situ? Klo anda berfikir dia hanya bawa satu fotografer saja, anda salah besar.. #haghag

Yang mereka bawa adalah tim, make up, penata wardrobe, camera person, penata cahaya yg bawa diffuser dan reflector, dan ada juga helper. Setelah selesai pengambilan gambar? Masih ada editor gambar dan konsultan selebgram yg memberi masukan tentang caption yang tepat dan hal terkait lainnya. 
Jadi kalau anda beranggapan bahwa selebgram itu hanya modal kamera HP, anda salah besar.. Lebih lanjut, kalau anda pengen jadi selebgram dengan modal kamera HP doank, elu ibarat butiran pasir di gurun sahara dunia perselebgraman. #haha


Satu lagi, selama menekuni dunia fotografi selama ini. Yang paling susah menurut gue ketika foto talent untuk suatu kepentingan adalah ngajarin senyum di depan kamera. Untuk kebutuhan satu foto, bisa nge-direct berulang ulang dengan take berulang ulang pula. Kadang sampe KZL #haha

Susah lho "make a fake smile but looks natural". Semuanya adalah untuk realitas buatan, termasuk foto ini yang penuh dengan hal yang dibuat-buat. Mulai dari nyari lokasi, menata lighting, angle, dan pose yang tepat, meski hasilnya ga bagus bagus amat.. Awalnya fotografer kemudian mencontohkan cara bergaya yg mendekati benar juga.. 😷😝

23 02 2017
@fahmi.basyaiban

0 komentar:

Post a Comment