Wednesday, April 10, 2013

Anak itu cerminan orang tuanya

" fathiin, besok ngulang lagi ya? ini belon lancar, besok kalau udah lancar boleh lanjut ke halaman selanjutnya"
"aah...enggak mau, tapi gak apa dink, yang penting sabar kalau belajar"
dalam hati saya bergumam "kamu di rumah diajarin apa sih sama orang tuamu, perasaan dulu pas ane kelas satu belum kepikiran kosakata 'sabar dalam belajar'..."

dalan sebuah potongan peristiwa yang lain dengan anak yang berbeda.
"fanfan, ayo ngaji dulu, mainnya udahan dulu"
"gak mau, ustadz yang lain aja dulu"
setelah semuanya selesai
"ayo fanfan sekarang ngaji.."
"...." kabuur..
untuk anak yang satu ini emang harus diberikan perilaku khusus dalam menanganinya.

Dari sedikit potongan kelakuan anak-anak di sekolah, sebenarnya saya semakin bisa memahami peran penting orang tua di rumah dalam membesarkan anak-anaknya. Perilaku apapun, baik itu yang baik maupun yang gak baik pada diri anak-anak adalah cerminan bagaimana orang tuanya memberikan contoh. Anak diberi respon dan stimulus yang baik akan tumbuh dengan sifat-sifat kebaikan pula. Kalau secara neuropsikology, stimulus positif akan merangsang sel-sel otak berkembang (neuralplasticity)dengan baik, dan itu akan menjadi longterm memory dalam perkembangan otak anak tersebut.

Begitu pula dengan rangsangan negatif, stimulus negatif tersebut akan berdampak terhadap perkembangan sel otak, perkembangan sel otak akan rusak. contoh kasus anak-anak yang terpapar pornografi dalam waktu yang lama dan berulang-ulang, akan terjadi kerusakan di neurocorpus otaknya yang akhirnya akan menjadikannya orang yang hypersex, dan tingkat kecanduannya bisa disamakan dengan pecandu cocain dan exstacy.
*efek dari mbaca buku-buku neuralplasticity #haha

Contohnya saya dengat secara langsung dari cerita seorang ibu ketika saya istirahat dari aktivitas foto hunting di sekitar masjid Gedhe. Ketika istirahat di kantin dekat SD Muhammadiyah Kauman, tepat di sebelah selatan masjd Gedhe.
"bu, udah dengar belum? berita tentang anak di SD Panembahan"
"berita apa bu?"
"Anak kelas 5 di sana, ada yang hamil dengan temannya sendiri"
"haa.." ibu kedua mlongo
"itu to bu gara-gara orang tuanya jarang di rumah, dan pergaulannya gak bagus.. sering nongkrong di warnet dan buka situs porno"

itu baru satu contoh, contoh yang lainnya lebih banyak, dulu pas berkesempatan diskusi dengan bunda Elly Risman dikasih data yang lebih mencengangkan tentang kasus-kasus anak-anak yang terpapar pornografi...

nah.. balik ke pembahasan awal.. tentang pendidikan anak-anak. dari kasus-kasus itu semakin menegaskan bahwa menjadi orang tua tidaklah cukup hanya dengan menjamin anaknya dengan kebutuhan materi saja. Perhatian dan Pendidikan orang tua mutlak, wajib, dan harus dilakukan, dan dengan tantangan zaman yang semakin berubah dengan perkembangan teknologi, menjadikan orang tua harus memiliki pendidikan tinggi, baik itu pendidikan formal maupun pemahamannya terhadap agama. dengan modal pendidikan itulah akan lahir anak-anak yang setiap hari diberikan stimulus positif yang akan membentuknya menjadi generasi yang unggul..

"membangun peradaban dimulai dengan scope terkecil, dan itu dimulai dengan membangun keluarga yang tangguh"

0 komentar:

Post a Comment