Tuesday, May 7, 2013

Mengambil hikmah dari dakwah Nabi Musa:



yang dihadapi musa bukanlah saja orang yang menyimpang, bukan saja orang yang sesat, tapi seorang manusia yang sudah mengaku dirinya sebagai tuhan, karena mempunyai kekuasaan penuh terhadap orang-orang disekitarnya.

Nabi Musa hadir untuk meluruskannya, satu hal yang perlu digarisbawahi. metode dakwah nabi musa bukan dengan menghinakan firaun di depan umum, bukan pula dengan menjatuhkannya sebagai manusia, tapi nabi musa tetep menghargai fir'aun sebagai seorang manusia. dan Allah pun memerintahkan Musa dan Harun untuk mendakwahi Firaun  dengan lemah lembut.

Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku; Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas". Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat". Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Firaun) dan katakanlah: "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan dan berpaling. Berkata Firaun: "Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa ? Musa berkata: "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk. (surah Thaha: 42-50)

lalu mari coba lihat diri kita hari ini, lebih baik mana antara kita dengan nabi musa, sehingga dengan mudahnya melakukan dakwah dan mengajak orang lain ke jalan Allah dengan kalimat kasar, seumpah serapah, bahkah terkadang menjatuhkan martabat dari orang (yang katanya) mau didakwahi?? . atau mari coba dibalik, apakah orang yang kita bilang sebagai objek dakwah itu lebih dholim dan melampaui batas seperti Fir'aun yang mengaku sebagai tuhan?.

Wa allhu a'lam bishawab.

#refleksisore #Ntms #CMIWW

0 komentar:

Post a Comment