Saturday, September 7, 2013

Tadabbur Al-Kahfi

Surat dipertengahan susunan mushaf Al-Qur'an ini memang banyak mengandung pesan yang pokok dalam menjalani hidup. setidaknya ada empat kisah yang patut untuk ditadabburi setiap minggu. Rasulullah mensunnahkannya untuk dibaca setiap hari jum;at. Empat kisah itu berurutan dalam ayat-ayat berikut.

1. Pemuda Kahfi -> Ujian beragama (9-26)
2. Pemilik kebun -> Ujian harta (32-46)
3. Musa & Khidir -> Ujian Ilmu (60-82)
4. Zulqarnain -> ujian kekuasaan (83-101)

 Salah satu kisah yang menarik untuk diperhatikan menurut saya adalah kisah nabi Khidr dan Musa. kenapa menarik? mungkin karena posisi saat ini masih sebagai pengembara ilmu, mengais sedikit ilmu dari orang yang berilmu.

Nah beberapa saat terakhir, setidaknya setelah kembali dari rumah ke jogja. Seperti merasa diuji oleh Allah dengan ujian yang mirip dengan kisah Khidr dan Musa. Walau mungkin gak mirip-mirip amat, tapi klo dihubung-hubungkan ya miriplah..:P #haha.

Jadi ceritanya begini, setelah skripsi selesai dikerjakan dari awal sampe akhir dan ikhtishar dalam bahasa arab juga sudah dikerjakan. Setelah sampai ke jogja pekerjaan terbesar yang terencana adalah bertemu dengan dosen pembimbing skripsi. Minggu awal di jogja, aku kumpulkan semua berkas hard copy skripsi. setelah sebelumnya ketika ramadhan sudah saya kirimkan berkas softcopy ke email dosen yang berujung tak berbalas apapun. Setelah berkas masuk, pekerjaan harianku adalah mengsms dan menghubungi setiap hari selama seminggu penuh. Satu minggu berjalan, respon baru muncul dengan sms "fahmi bsa ke kampus sekarang?". pertemuan berlangsung dan hanya diisi dengan ngobrol saja dan berakhir dengan kalimat "temui saya hari senin untuk bimbingan".

hari seninnya datang ke kampus sesuai jam perjanjian. setelah menunggu satu jam lebih, barulah ditemui sang bapak. hanya diperiksa di Bab I. *alhamdulillah setidaknya sudah mau dikoreksi lagi. hari berikutnya hal yang sama terulang. nah, masuk hari rabu, kamis, jumat semuanya berakhir sama... berakhir dengan tidak jadi bimbingan karena sang bapak sibuk. 3 hari ke kampus, ngendon di kampus seharian.

marah?? kesel? jengkel?? semua hal yang terjadi di atas bisa dijadikan alasan untuk marah, kesel, dan jengkel. Tapi aku sendiri lebih memilih untuk tidak marah, kesel dan jengkel; karena teringat dengan kisah nabi Khidir dan Musa. Musa diuji ketika harus berguru dengan Khidir dengan ujian kesabaran dalam memperlakukan guru ketika berilmu, namun Musa gagal karena tak sabar dengan apa yang dilakukan gurunya. dari Ketidaksabaran, Musa dia kehilangan guru, dan kehilangan kesempatan memetik ilmu dari khidir.

Nah... balik ke diri sendiri.. ngapain juga kesel, baru juga di-PHP-in sama dosen yang gak bisa ditemui karena sibuk... ujian musa masih lebih kenceng... ujian kesabaranku belum ada apa-apanya dibandingkan Musa.

setidaknya dari ayat tersebut ada hikmah bahwa, kunci pembelajar yang sukses adalah mereka yang bisa bersabar terhadap proses serta sabar dengan cara mengajar yang khas dari seorang guru.

*selamat berjihad menuntut ilmu bagi siapapun yang mencoba mengubah dan membangun peradaban*

0 komentar:

Post a Comment