Saturday, January 25, 2014

Gempa sebagai tempat Muhasabah

Iqamat shalat dhuhur sudah dikumandangkan, saya diberi kesempatan menjadi memimpin shalat siang ini (sabtu, 25/1/14). Siang ini anak-anak Asrama sedang rihlah ke Dieng, jadi kondisi masjid asrama cukup sepi, hanya ada beberapa jama'ah saja.

Memasuki raka'at ketiga tepatnya sujud terakhir sebelum berdiri, gempa yang cukup besar datang. Pintu deket masjid pada bergetar, aku tahan sujud lebih lama sampai gempa reda. Memperpanjang sujud di saat sepert ini bener-bener menjadi tadzkirah dan tempat muhasabah yang mengena. "Ya Allah kami banyak dosa dan kami mohon ampun". setelah semua reda saya bangkit dari sujud dan menyempurnakan rakaat terakhir dari shalat Dhuhur.

Dari gempa ini saya bersyukur, Allah memberikan peringatan di saat yang tepat di saat yang mengena (right time and right place). jadi teringat ayat di surat sajdah, "Allah memberikan adzab yang kecil bukan azab yang besar agar kamu kembali (beriman)". Gempa ini menjadi pengingat untuk kembali kepada keimanan dan menyempurnakannya. Allahu Karim..Allahu Akbar..
hanya lantunan istighfar dan permohonan tobat dari Allah yang dapat kami dengungkan..
Astaghfirullah rabba al-Baraya, astaghfirullah minal khataya'.. rabbana ighfirlana wa tub 'alaina innaka anta at-tawwabu ar-rahim..

0 komentar:

Post a Comment