Friday, July 27, 2018

PENIKMAT BUKU



 "Mi, aku ga tahu tepatnya tanggal ulang tahunmu. Aku tahunya dirimu ulang tahun bulan ini. Ini hadiahnya ya. Segelnya aku buka, aku kejarkan tandatangan sama penulisnya kebetulan minggu kemarin aku ada kelas sama beliau"

Buku "Pertarungan dalam berdemokrasi" itu aku terima lengkap dengan tanda tangan penulisnya pak Hamdan Basyar. Yang memberikannya adalah teman dekat sejak kuliah di UGM, dia sedang memasuki semester akhir di program magister Kajian Timur Tengah dan Islam UI. 

Kami sama-sama penikmat buku, bedanya dia dulu penikmat baca buku genre fiksi. Tapi dengan posisinya sekarang sebagai mahasiswi KTTI, buku bacaannya bergeser ke tema yang sedikit "berat". Kehidupan sebagai mahasiswi pasca sarjana, istri, dan ibu sedang dia jalankan secara parelel. Berat? Iya... Sebagai gambaran saat sedang hamil, dia tiap hari naik KRL setiap hari dengan jalur Bintaro-Salemba-Depok. Bahkan ketika usia kehamilannya sudah masuk bulan kedelapan menuju sembilan, rute perjalanan itu masih dilaluinya, kuliah jalan, hamil iya, dan tugas sebagai istri juga jalan. Seminggu paska kelahiran cesar anaknya, dia tetap masuk untuk ujian. Saya hanya bisa bengong pas dapat cerita itu. 
Semester ini dia sedang berjuang kembali menyelesaikan tesisnya. Tema tesis yang berawal dari diskusi pembuatan artikel tugas kuliah beberapa waktu lalu. "Mi, kasih aku ide untuk tugas kuliah ini" "Nyoh...Temanya... Nyoh sumber bukunya.... Nyoh pakai teori ini.. Nyoh..nyoh.. "😂 *pakai gaya bu Dendy
"Wah ini bisa jadi tesis.." Tema tesis yang diangkat adalah tentang Tunisia, tepatnya tentang stabilitas Tunisia pasca Arab Spring. Tentang peran Ghannouchi yang bisa mengkompromikan militer, islamist, dan sekuler; sehingga negara ini bisa tetap menjalankan demokrasinya dengan tenang. Tidak seperti Mesir paska Arab Spring: Ikhwanul Muslimin gagal berkomunikasi dan menemukan titik tengah dengan militer yang berakibat presiden sipilnya dikudeta.

Jadi saya anggap buku pemberian ini sebagai barter buku-buku tentang tunisia yang dia minta beberapa waktu lalu. Terima kasih atas bukunya Bunda Bilgi, Ayah Bilgi, dan Bilgi. Tetaplah jadi keluarga tangguh yang bisa melewati apa yang sulit menurut orang lain. Semoga terus menginspirasi dan berkah dalam semua aktivitas.. 

Semarang 21042018
@fahmi.basyaiban

0 komentar:

Post a Comment