“Traveling, it leaves you speechless and
then turns you into a storyteller” – Ibn Batuta-
Demikian kata ibn Batuta, traveling akan
membuat orang jadi pendiam kemudian bertransformasi menjadi juru cerita yang ulung.
Akan tetapi, yang begitu tidak akan terjadi pada sekelompok orang-orang ambi
yang mencoba kabur dari kehidupan rutin-nya dengan melakukan road trip jalur
darat menyusuri jalan dari ibu kota sampai ujung timur pulau Madura. “it leaves
you speechless” hah? Big no. Sepanjang perjalanan tidak pernah terlewat dari
obrolan dan suara berisik.
Perjalanan ini digagas oleh @avinanadhila
yang mengajak beberapa orang ambi untuk mau gabung. Hampir saja perjalanan ini
batal karena beberapa orang yang tertarik untuk gabung mendadak membatalkan
diri. Tersisalah orang-orang selo yang punya waktu libur akhir natal dan akhir
tahun yang cukup panjang untuk melakukan trip. Di detik terakhir kak Tri
Nugraha membatalkan diri karena ada keluarga yang sakit. Tersisalah makhluk-makhluk
ambi teh @sifat2504 @iinms dan @mentarirona yang ikut gabung di dua hari
terakhir.
Tujuan perjalanannya kemana? Ngapain? Ga ada
tujuan dan ga ada rencana dengan itinerary yang detil, road trip ini sepenuhnya
“no plan is the best plan”, hanya ada tujuan secara umum yang bisa diubah kapanpun.
Kehidupan kami sudah terlalu ambi, liburan jangan dibuat ambi juga, nanti capek
sendiri. #haha
Tempat wisata hanya tujuan sekunder, hal penting
dalam perjalanan ini adalah obrolan, diskusi, dan debat yang terjadi di dalam
mobil. Mulai dari tema haha hihi sampai tema berat yang membuat suasana menjadi
hening-tegang, dan penuh sahutan argument dan luapan emosi. Habis itu ya no
hard feeling.
Perjalanan sampai ujung timur pulau Madura,
menyebrang ke pulau Gili Labak, mengunjungi berbagai tujuan wisata, landmark kota,
silaturahim rekan & kerabat, dan tak lupa destinasi kuliner setiap kota
dari setiap kota yang disinggahi. Kota yang berhasil terkunjungi: Semarang, Solo,
Surabaya, Sumenep, Bangkalan, Jogja, dan Bandung.
Perjalanan berisik tapi menarik, tapi
menjadi tidak asik kalau sedang terlalu berisik. Perjalanan ini tidak
direkomendasikan untuk diulang, capek cuy. Capek meladeni semua orang dengan
karakter yang sama: ambi, dominan, alpha, dan koleris-sangunis. #ngasihkacakedirisendiri.
Terima kasih untuk semuanya, untuk semua
cerita, untuk curhat-curhat blak-blakan sampai terselubung, dan pengalaman lain selama perjalanan. Juga tak
lupa terimakasih untuk rekan-rekan dan keluarga yang sudah mau dikunjungi dan
direpotkan oleh rombongan berisik kami.
Selamat kembali ke kehidupan ambi dan produktif
di tempat berkarya masing-masing.
Tabik,
Semarang 01/01/20
@fahmi.basyaiban
0 komentar:
Post a Comment