Saturday, January 4, 2020

TRAVELING WITH WOMEN

 "Kamu ga overwhelmed pergi dengan teman semuanya perempuan?" tanya mb Eva Bachtiar ketika kami berkunjung ke Eco Shop miliknya. "enggak. karena diriku sudah biasa jalan dengan teman dekat perempuan di banyak kesempatan" 
Seperti yang sudah pernah saya bahas IG Stories sebelumnya (silakan cek highlight), saya "teranggap" sedikit orang yang bisa berteman dekat dengan perempuan dalam hubungan pertemanan tanpa pretensi rasa menuju relasi romantis. Karena sudah terbiasa, hal-hal rebek ketika jalan dengan teman wanita itu bisa diminimalisir. Berikut yang perlu diperhatikan sejak awal

1. Ketahui values yang diyakini oleh rekan perjalanan. Dari situ nanti akan bisa diketahui soal batasan yang sebaiknya tidak dibicarakan dan bagian mana yg harus dihormati sejak awal

2. Turunkan ego, selo-lah seselo mungkin, traveling sama perempuan itu kalau nggedein ego hanya akan menyiksa diri sendiri, mereduksi kebahagian, dan membuat stress di jalan

3. Sabar. Kalau melakukan kesalahan kecil, akuilah sebagai sebuah kesalahan karena itu lebih melegakan. Kalau dimarahin sama rekan perjalanan karena melakukan kesalahan kecil, ya terima aja sebagai sebuah hal yang biasa. Memberi tanggapan balik bisa buat keadaan buruk

4. Fleksibel lah soal waktu. Jangan kasih standar waktu terlalu strick. Waktu ke toilet, makan, dan shalat perempuan itu tidak secepat laki-laki. Kalau pakai cara pandang laki soal menggunakan waktu untuk aktivitas di atas, ya sampai kapanpun ga bakal ketemu

5. Diam untuk obrolan mereka yang membicarakan tema spesifik soal dunia perempuan. Kecuali kamu tau & dimintai pendapat

6. Ucapkan terima kasih untuk hal-hal kecil. 
Selebihnya sepakati hal-hal yang menjadi hal krusial selama perjalanan. Jika ada yang perlu diubah tiba-tiba, diskusikan semua kemungkinan yang bisa terjadi, bukan mendikte harus apa dan bagaimana menurut satu orang saja. 
Membuat perjalanan menyenangkan itu bisa dilakukan siapapun, dengan siapapun, asal tujuan didefinisikan bersama, dan ada pandangan yang sama. Kalau ada adu pendapat dan ngegas sedikit, wajar karena isi kepala beberapa orang tidak bisa diseragamkan.

Tabik,
Semarang, 4 Jan 20

@fahmi.basyaiban

#30HBC2004 #30haribercerita @30haribercerita 

0 komentar:

Post a Comment