Sunday, March 1, 2020

KERJA PERTUNJUKAN



Dari tahun pertama bergabung dengan kantor 2016, entah bagaimana ceritanya selalu panitia piknik dan HUT kantor dan selalu nanganin bagian pertunjukan. Ada satu "mitos" di kantor, sekali gabung kepanitiaan kantor akan abadi jadi panitia.

Awal jadi staff pelaksana, tahun berikutnya ikut serta mengkonsep tema dan arrange acara sampai minute to minute pertunjukannya. Kerjaan kreatif itu menyenangkan mesti ada banyak load yang membuat hampir teler di akhir acara. Almost ga ikut kegiatan pikniknya karena harus persiapan gala dinner dan printilannya.

Pertunjukan itu ada hitungan matematisnya, sama halnya dengan pekerjaan engineering atau konstruksi lain. Ada beberapa bagian yang toleransinya detik dan ada yang toleransinya menit. Minute to minute harus bisa dibaca semua tim, property pertunjukan harus siap sekian jam, talent harus di management, alat harus dipastikan bekerja, rehearsal harus clear, dan kalau ada keadaan abnormal dari siap siap plan berikutnya yang diputuskan saat itu juga. Yang duduk di FOH yang paling pertama bertanggung jawab, kalau mleset bakal diolok-olok. Meski dalam pertunjukan pasti ada kesalahan dan kekurangan, bakal ada yang mengapresiasi dan yang mengkritisi. Itu semua jadi hal yang lumrah dalam seni pertunjukan.

Jadi meski pekerjaan seni pertunjukan itu sering dipandang sebagai pekerjaan yang terlihat mudah dan terlihat hanya bersenang-senang, sejatinya ia adalah pekerjaan yang punya level kerumitan yang sebenarnya tak berbeda dengan hitungan matematis pekerjaan lain.

Tabik,
Semarang, 25 Jan 20
@fahmi.basyaiban

0 komentar:

Post a Comment