Friday, February 22, 2019

SUARA PINGGIRAN JASA FOTO

Iwan namanya, penjaja jasa foto langsung cetak di kawasan Lawang Sewu. Mengobrol dengan pelaku profesi yang dianggap marginal itu mengkayakan rasa bahwa hidup tidak hanya soal egocentric bekerja, produktivitas, dan angka dalam pusaran perubahan waktu yang tergerak oleh capital. Ada banyak suara yang perlu didengar dalam suasana equal sebagai sesama manusia merdeka.

Saya memancing mas Iwan untuk bercerita profesi dan latar belakangnya. "saya belajar fotografi otodidak dari awalnya ikut orang, kemudian mencoba sendiri dengan alat seadanya. Hingga akhirnya saya bisa berjejaring dengan banyak orang di beberapa studio dan membesarkannya. Saya di Lawang Sewu cuma sabtu minggu.. Sisanya saya bekerja sengaja fotografer rombongan wisata, beberapa kesempatan juga jadi tour leader rombongan "

Mas Iwan masih melanjutkan, "yang penting itu mau belajar mas.. InsyaAllah ada rejekinya.. Jangan membatasi diri hanya karena sekolahnya jurusan A kemudian ga mau belajar hal lain yang bisa jadi di situ malah jadi rezekinya.. Kalau belajar terus, akhirnya bisa bertahan meski banyak perubahan "

Dari obrolan sederhana itu, jadi pengingat kembali dari banyak guru yang pernah ditemui bahwa sekolah itu kunci untuk membuka sumber-sumber ilmu berikutnya. Kalau belajar hanya dibatasi saat sekolah saja, siap siaplah jadi yang tersisih oleh zaman.

Salam, 
Semarang, 17 02 19
@fahmi.basyaiban

0 komentar:

Post a Comment