Sunday, March 1, 2020

JANGAN JADIKAN PERANG SEBAGAI BAHAN BERCANDAAN [PART 2]



Kelas pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur bahasa Arab dimulai. Saya mulai dari hal paling dasar, merefresh kemampuan huruf alphabetnya karena penggunaan huruf Arab lebih mendominasi dirinya selama ini. Selebihnya pakai modul belajar bahasa Indonesia untuk penutur asing dari INCULS UGM.

Fathimah, Muhammad, dan Abdul Qadir; anak-anak dari Faris yang ikut jadi penyintas dari Yaman. Ketiganya sudah bisa berbahasa Indonesia dan berbahasa Jawa karena sering bermain dengan anak-anak di sekitar rumah neneknya. Qadir tampak ceria karena ia tidak begitu tau apa yang terjadi karena umurnya baru satu tahun, dia masih hanya tau main dan bersenang-senang.

Tapi tidak dengan Fathimah dan Muhammad saat saya coba pancing dengan pertanyaan yang menjadikan mereka bercerita tentang dirinya di Yaman. "saya bukan dari sini, saya dari Arab". Kemudian disusul cerita soal perang dan harus pergi dari negaranya. Bayangan soal ledakan, bom, senjata, dan keluarganya yang meninggal keluar semua.

Berikutnya saat selesai kelas bahasa Indonesia, Faris bercerita banyak soal perang, keterpisahan dengan keluarga, foto-video hancurnya desa-tempat ibadah-serta soal penyebab perang akibat proxy war dua negara: Iran dan Saudi. Iran mendukung kelompok Houtsi yang diradikalkan dan dipersenjatai, Saudi menunjukkan kuasa pengaruhnya dengan mengirim pasukan bersenjata. Jadilah Yaman medan perang dua kekuatan.

Apa yang diterima Yaman? Kehancuran dari berbagai sisi. Mau dibolak-balik bagaimanapun, Yaman dan penduduknya menjadi pihak paling banyak menerima pesakitan dari perang ini.

Kalau hari ini banyak orang berpikir pendek untuk mengobarkan perang, memprovokasi untuk berperang, atau menjadikan perang sebagai bahan bercandaan, in my opinion they are people with hyperstupidity. Rasa kemanusiaannya tercerabut dan mereka layak untuk tidak disebut sebagai manusia. .

"Whosoever kills a human being without (any reason like) man slaughter, or corruption on earth, it is as though he had killed all mankind." Quran 5:32.

Tabik,
Semarang, 07 Jan 20

@fahmi.basyaiban

#30HBC2007 #30haribercerita @30haribercerita

0 komentar:

Post a Comment